Rabu, 07 Maret 2018

Menurutku, ini juga "Tuhan Maha Romantis"

"Cinta adalah memberi, maka ketika cinta kita ditolak, yang ada hanyalah kesempatan memberi yang lewat". Itulah salah satu kutipan dari novel "Mahar untuk Maharani" karya Azhar Nurun Ala pada bab 48.

Mahar untuk Maharani : kisah cinta seorang sarjana yang memilih hidup sebagai petani. 

Menurutku, novel tersebut juga menunjukkan betapa "Tuhan itu Maha Romantis". Ketika manusia sudah sedemikian rupa merencanakan terkait masa depan dan sudah meyakini bahwa rencana tersebut adalah yang terbaik untuk kita, jika Allah berkehendak lain maka rencana Allah lah yang terbaik untuk kita. Begitu halnya dengan kondisi Salman yang sudah berjuang dengan keras untuk menjemput Maharani, tapi nampaknya ada tahapan yang dilupakan oleh Salman. Hal tersebut adalah tawakal (berserah diri kepada Allah SWT). Hingga di akhir cerita terkuaklah bahwa Maharani tidak menikah dengan Salman ataupun Dimas. Melainkan dengan Mas Ajran, salah satu lulusan dari Kampus IPB. 

Bab paling menyedihkan sekaligus meneganggkan adalah ketika flashback cerita tentang penyebab kematian ayah Salman. Terharu karena sangat menyentuh dan bangga. Sedangkan cerita paling lucunya adalah ketika Salman bermanja ria dengan Ibunya dan lelucon-lelucon Salman saat berdialog dengan siapapun. Pasti ada aja kocaknya sampe bikin senyum-senyum sendiri. Sampai kepikiran, kalau ada orangnya beneran pasti lucu deh kayaknya orangnya. 

Paling penasaran sebenernya dengan kisah Ajran, Anton, Aishah dan perusahaan yg di supervisi langsung oleh Dr Koswara. Karena penulis menggambarkan  kondisi mahasiswa IPB yang kebetulan saya juga mahasiswa IPB. Jadi cukup paham dengan alur ceritanya . Sampai penasaran juga apakah sosok Triple A dan Dr. Koswara itu benar2 ada sosoknya di IPB. Paling excited memang ketika ada novel atau film yang melibatkan Kampus tercintaku_IPB. Karena sejatinya di satu titik lokasi kampus IPB itu menyimpan banyak kisah. Kenangan, cinta, pengorbanan, desikasi, dilema, candaan, masa muda, idealis, dan masih banyak lagi. Jadi, sisi IPB mana ya yang diabadikan oleh novel ini? Penasaran. Terima kasih Bang Azhar Nurun Ala yg sudah mengabadikan satu kisah tentang IPB. Keren deh dari Fakultas, slogan kebanggaan anak Fakultas Pertanian IPB dan angkatan yang disebutkan (2010 - angkatan 47) bisa detail benar. Ditunggu kelanjutannya kisahnya :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar